Tampilkan postingan dengan label Secangkir kopi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Secangkir kopi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Februari 2014

Di balik secangkir kopi

Ada banyak bahaya yang tersimpan di balik secangkir kopi. Namun ternyata banyak juga manfaatnya. Syaratnya tak berlebihan.
Wake up and smell your coffee! Ya, secangkir kopi memang menjadi langganan banyak orang di pagi hari, sebelum sibuk beraktivitas di kantor. Konon, si hitam ini bisa membuat bersemangat. Arya misalnya, karyawan swasta yang tinggal di Jakarta Selatan ini nyaris tak pernah ketinggalan menyeduh kopi favoritnya. Lelaki 31 tahun itu menikmati kopi begitu bangun, sebelum mandi.

Lain lagi dengan Vitri, lantaran jam masuk kerjanya yang pagi-pagi benar, gadis 29 tahun itu lebih suka menikmati kopi dalam gelas antipanas saat perjalanan menuju kantor.
“Jadi biasanya aku minum waktu di mobil, biar nggak mengantuk juga di jalan,” ujar Vitri tersenyum. Arya dan Vitri adalah dua orang yang boleh dibilang ‘addict’ dengan kopi. Dalam sehari, mereka bisa meminum lebih dari dua cangkir kopi hitam. Bahkan Arya lebih parah, bisa empat cangkir!
Keduanya juga mengaku pilih-pilih kopi. Mereka lebih suka kopi asli daripada kopi instan yang dijual dalam kemasan kecil-kecil. “Jadi biasanya saya beli biji kopi terus digiling,” kata Arya. Arya menyukai kopi, baik dari luar maupun dalam negeri. Namun saat ini, pria berkacamata ini sedang suka kopi bali kintamani yang rasanya ada asamasamnya.

Di balik secangkir kopi

Kalau Vitri, dari dulu menyukai kopi asli Indonesia. Dia biasa membeli biji kopi asli Indonesia dari sejumlah coffee shop di Jakarta yang memang menyediakan kopi khusus dari Indonesia. Beberapa tempat yang menjual kopi Indonesia antara lain Anomali Coffee, Bakoel Koffie, dan Warung Kopi Phoenam. Coffee shop terakhir malah sudah ada sejak 67 tahun yang lalu.

Plus Minus Kopi
Tak dapat disangkal, kafein yang terdapat dalam kopi memiliki sifat meracuni tubuh. Inilah yang sering membuat penikmat kopi bimbang dan tak jarang memilih menjauhi minuman itu.

Padahal sebenarnya, jika dikonsumsi dalam takaran pas, kafein dalam kopi bisa meningkatkan
kewaspadaan, bahkan mencegah penyakit kronis seperti jantung dan stroke. Kopi juga mengandung antioksidan dan senyawa lain yang dapat mencegah beberapa jenis kanker dan penyakit serius lainnya, seperti dilansir thedailymeal beberapa waktu lalu.

Sedikitnya kopi bisa mencegah 10 penyakit yakni kanker kulit, kanker payudara, diabetes, alzheimer, kanker usus, kanker prostat, kanker endometrium, kanker hati, kanker mulut, dan depresi. Penelitian di John Hopkins School of Medicine di Baltimore dan Harvard mendukung pengalaman subjektif seseorang tentang efek kafein. Studi itu menunjukkan kafein bisa meningkatkan memori dan penalaran logis.

Studi atas 4.197 perempuan dan 2.820 laki-laki di Prancis menunjukkan, meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen.

Namun hal itu hanya terjadi pada perempuan, sementara pada laki-laki tidak. Hal ini mungkin terjadi karena perempuan lebih peka terhadap kafein. Untuk mendapatkan khasiat kopi, diperlukan konsumsi yang ‘bijak’. Takaran yang masuk ke tubuh harus pas karena jika tidak, kopi justru dapat membawa efek buruk.

Para ahli berpendapat, mengonsumsi kopi organik atau kopi arabika dari Jawa dapat membawa manfaat positif. Dalam setiap delapan ons kopi arabika mengandung protein lebih tinggi dari kopi biasa. Selain itu, kopi arabika juga mengandung kafein lebih rendah, tapi mengandung zat antioksidan 40 persen lebih tinggi dibanding kopi jenis lain. Namun tetap saja, tidak boleh dikonsumsi berlebihan.

Perlu diketahui, satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein. Sementara satu cangkir seukuran espresso mengandung 80-120 miligram kafein. Anggaplah satu cangkir kecil seukuran espresso mengandung 100 miligram kafein, berarti kita boleh meminumnya maksimal tiga cangkir sehari. Itu menjadi takaran aman tanpa pengaruh efek negatif kafein.

Namun dengan catatan, Anda tidak banyak mengonsumsi minuman berkarbonasi, makan cokelat dan minum obat sakit kepala di hari yang sama. Dengan kondisi itu, dua cangkir kecil lebih aman.

Kopi juga sebaiknya tidak diminum dalam jumlah besar sekali kesempatan. Orang-orang sering sengaja membuat kopi ukuran jumbo dan meminumnya langsung untuk menahan kantuk. Cara ini sebenarnya tidak terlalu efektif, apalagi jika perut kosong, salah-salah, malah jadi kembung.
Sebaiknya, minumlah kopi dengan dosis kecil tapi sering. Seperempat cangkir setiap jam.

Setelah minum kopi, cobalah untuk memejamkan mata sekitar 10-20 menit. Selain ‘menunggu’ khasiat kopi, beristirahat juga bisa membuat Anda tetap bugar selama mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk.

Mabuk Kafein
Berisiko Osteoporosis Denyut Jantung dan Tekanan Darah Meningkat Istilah medisnya adalah intoksikasi kafeina, semacam ‘mabuk’ kafein. Gejala yang terlihat adalah timbulnya rasa resah, risau, suasana hati tidak menentu, mudah marah, cemas, merasa depresi, sulit konsentrasi, sulit tidur dan sering buang air kecil. Pada kasus serius, bisa membuat kejang otot, pikiran kusut, kepanikan, denyut jantung terganggu dan gejolak psikomotor.

Beresiko Oesteoporosis
Jika kafein yang dikonsumsi lebih dari 744 miligram per hari atau setara dengan 7-8 cangkir sehari, berefek meningkatkan kehilangan kalsium dan magnesium dalam urine, sehingga berisiko osteoporosis.

Denyut jantung dan tekanan darah meningkat
Namun studi terbaru menunjukkan hal ini dapat dihindari terutama jika Anda mengimbanginya dengan asupan kalsium yang cukup. Bagi yang sensitif terhadap kafein, umumnya denyut jantung dan tekanan darah meningkat setelah mengonsumsi kopi.